trackback
Bermacam ragam biker mempunyai prinsip serta selera masing-masing. Itulah fakta yang ada dilapangan. Ketika semua membenci, menghujat…teriak hingga urat putus, keteguhan hati untuk tetap tampil beda bagai tenaga tambahan yang tidak lekang oleh waktu. Salah satunya Yamaha Mio berikut ini…
Kalau sampeyan melihat pertama kali dikeremangan malam, dijamin sampeyan bakal melotot kaget, kenapa?? painting glossy yang dipancarkan sikuda besi betul-betul menarik perhatian. Owner bernama Enjup….berdomisili diTanah Abang Jakpus. Doi rela merogoh kocek hingga 5 juta rupiah untuk mengecat ulang seluruh body dengan warna bunglon…biru, ungu. Artinya jika sampeyan melihat dari sisi satu kesisi yang lain, ada bermacam warna yang mampir diretina. Efeknya….indah mempesona ketika ditimpa cahaya lampu. Dan untuk mendongkrak sensasi visual, Encup menanggalkan sasis guna disemprot ulang….
Warna hitam pabrikan dirasa kurang eye catching…sehingga warna oranye coklat (walah…bingung nyebutnya) dipilih doi. Tidak puas sampai disitu, berbagai pernik-pernik diaplikasikan yakni suspensi YSS, cover pelangi CVT, pembuka jok sistem hidrolis, HID lamp, kelistrikan DC dll. Suatu tekad yang luar biasa untuk membuat tunggangan beda. Sayang aura telanjang membuat motor terkesan urakan. Tapi tentang ini, doi beralasan memang sengaja membuka seluruh body agar lekuk sasis yang sudah dipainting terlihat dari luar. Dampaknya??….cakep sih namun bisa ditebak kalau hujan pasti dibuat kerepotan akibat cipratan air…..
Tapi itulah uniknya biker tanah air. Kadangkala tampang lebih diutamakan dari pada faktor safety serta kenyamanan. Yah…tidak usah jauh-jauh hal ini pernah IWB lakukan sendiri. Dulu kala nyemplak Megy lawas….komstir diturunin serta rela mengganti stang ala Ninja supaya posisi duduk dlosor bak Motogp. Tidak puas sampai disitu…diameter ring pelk depan diperkecil menjadi 17inch. Hasilnya??….kecepatan 90km/jam ban terasa liar tak terkendali. Ketika melibas jalanan basah hati ketar ketir tidak karuan. Ujung-ujungnya nyerah juga diganti dengan pelk standar. Namun kalau siEnjub ini??…
Jian sadis….soalnya berhubungan dengan dana yang tidak sedikit. Untungnya skutik bukan buat aktifitas harian. Sayang merk cat dan part detil tidak berhasil IWB gali. Sungguhpun demikian, modif telanjang yang dilakukan cukup berhasil menyita perhatian. Bahkan menurut info Igun (teman IWB penyemplak Ninja 150L) ada salah satu penunggang Ninja 150 keluaran 2004 ingin tukar kepemilikan ditolak sama siEnjup. Walah…mosokkkk. Itulah kenyataanya mzbro. Last…apapun modifnya kita harus hargai. Apalagi yang menjadi tolak ukur utama badboy atau goodboy adalah etika berkendara, sopan santun serta menghargai pengendara lain. Mau sampeyan mengaku kendaraan komplit…standart ting-ting, namun pecicilan tidak peduli orang lain….ujung-ujungnya ya sami mawon…alay juga to. Terus yang baik gimana mz iwan??…
Tentu kombinasi keduanya. Artinya?? kendaraan layak jalan sesuai standart yang disyaratkan plus kematangan pengendara diatasnya. Ban kecil?? ya kalau bisa dihindari. Kalau maksain diri dimodif??….monggo jangan gunakan buat harian. Lebih baik dipajang dirumah…serta untuk ikut kontes atau lomba. Terus jika buat nampang mencari pacar??….halah ora melu-melu aq. Lama-lama koq jadi dokter Boyke hehehe . Yo wis monggo intip saja foto terlampir dan berikan komentarnya…..(iwb)
0 komentar:
Posting Komentar